This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

January 29, 2020

Inilah 11 Kedahsyatan Membaca Shalawat Nabi





Di antara keutamaan membaca shalawat kepada Nabi SAW adalah sebagai berikut:

1. Allah akan membaca shalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali lipat.

Rasulullah bersabda:"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali saja, maka Allah akan membacakan shalawat kepadanya sepuluh kali." (HR Muslim).


2. Rasulullah SAW akan membaca shalawat untuk dirinya.
"Barangsiapa membaca shalawat untukku, maka shalawatnya akan sampai kepadaku, dan aku akan membaca shalawat untuk dirinya. Selain itu akan dituliskan sepuluh kebaikan untuk dirinya." (aHR Thabrani).
3. Para malaikat akan membaca shalawat untuknya.

"Barangsiapa membaca shalawat untukku, maka para malaikat akan senantiasa membaca shalawat untuknya selama orang tersebut membaca shalawat untukku." (HR Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Majah).

4. Barangsiapa membaca shalawat untuk Nabi, maka ia akan diangkat derajatnya, ditambah kebaikannya dan dihapuskan keburukannya.

"Sesungguhnya Malaikat telah menemuiku, lalu berkata, 'Wahai Muhammad, tidakkah engkau merasa senang bahwa Tuhanmu yang Mahaagung telah berfirman, 'Tidak seorang pun dari umatmu yang membaca shalawat 1 kali, kecuali Aku akan membaca shalawat Sepuluh kali lipat untuknya. Dan tidak seorang pun dari umatmu yang membaca salam sekali untukmu, kecuali Aku akan membaca salam 10 kali lipat untuknya." (HR Ibnu Hibban).

5. Ia bagaikan memerdekakan sepuluh hamba sahaya yang dimerdekakannya karena Allah SWT.

"Barangsiapa membaca shalawat satu kali untukku, maka Allah akan menuliskan sepuluh kebaikan untuknya, menghapuskan sepuluh keburukan darinya, mengangkat sepuluh derajat baginya, dan ia bagaikan (memerdekakan ) sepuluh hamba sahaya." (HR Ibnu Abi Ashim).

6. Membaca shalawat merupakan sebab diampuninya dosa-dosa yaitu berdasarkan keimanan seorang mukmin, kecintaannya dan keikhlasannya dalam membaca shalawat untuk Rasulullah.

"Wahai Abu Kahil, barang siapa membaca shalawat untukku setiap hari sebanyak tiga kali dan setiap malam sebanyak tiga kali, karena cinta dan rindu kepadaku, maka Allah SWT mewajibkan atas diri-Nya untuk mengampuni dosa-dosanya pada malam dan hari tersebut." (HR Ibnu Abi Ashim dan Ath-Thabrani).

7. Membuat shalawat memintakan ampun bagi yang membacanya dan menemaninya dalam alam kuburnya.

Rasul bersabda: "Tidak seorang hamba pun yang membaca shalawat satu kali untukku, kecuali malaikat akan keluar dengan shalawat tersebut dan menghadap kepada Dzat Yang Mahapengasih. Lalu ia berkata, "Wahai Tuhan kami, Mahaluhur Engkau." Kemudian Allah SWT berfirman: "Pergilah dengan shalawat tersebut ke kubur hamba-Ku, dan mintakanlah ampunan untuknya dan tenangkanlah jiwanya."

8. Beliau akan memberikan syafaat kepada orang yang membacanya.

" ....... Dan barangsiapa membaca sgalawat untukku, maka aku akan memberikan syafaat kepadanya pada hari Kiamat." (HR Abu Daud)

9. Dapat menjauhkan seseorang yang membacanya dari kefakiran, mendapatkan limpahan kebaikan dan keberkahan.
Dari Al-Hafizh Abu Musa Al Maldini dengan sanadnya dari Sahl bin Sa'ad, ia berkata Pada suatu ketika , salah seorang sahabat menghadap Rasulullah SAW dan mengadu kepada beliau tentang kefakiran yang dideritanya, kesempitan hidup dan kesulitan mata pencahariannya.

Kemudian beliau menasehatinya. "Apabila kamu masuk ke rumahmu, maka ucapkanlah salam, baik di dalamnya ada orang atau tidak. Lalu ucapkanlah salam untukku dan bacalah 'Qul huwallaahu ahad' satu kali."

Setelah itu, orang tersebut mengamalkan nasehat beliau dan Allah pun melancarkan rezekinya, hingga meluber (memberi berkah) kepada para tetangga dan kerabat-kerabatnya.

10. Mereka yang sering membaca shalawat akan menjadi orang yang paling utama dalam pandangan Rasulullah SAW.

"Orang yang paling utama bagiku pada hari kiamat nanti adalah mereka yang paling banyak membaca shalawat untukku." (HR Tirmidzi).

11. Keberkahan dan kebaikannya akan melimpah pada orang yang membaca shalawat tersebut, kepada anak-anaknya hingga kepada cucu-cucunya.

"Membaca shalawat untuk Rasulullah akan melimpahkan keberkahan pada orang yang membaca shalawat, anak-anaknya dan cucu-cucunya." (al-Hadist)

Sumber : Misteri Bulan Sya'ban oleh Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki Al-Hasani



Share:

January 26, 2020

SEJARAH WALI SONGO


Agama Islam menjadi demikian populer dan besar namanya di Nusantara tak lepas dari peran Wali Songo. Pada umumnya Wali Songo berdakwah dan menyebarkan agama Islam di tanah Jawa di abad ke 14. Ada tiga wilayah yang menjadi lokasi para wali untuk menyebarkan dakwahnya di Pulau Jawa, yakni Surabaya-Gresik-Lamongan-Tuban untuk daerah Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah dan Cirebon di Jawa Barat.


Jaman Wali Songo menandakan akhir dari dominasi agama Hindu dan Budha di dalam kebudayaan Nusantara digantikan oleh kebudayaan Islam. Meski banyak tokoh lainnya yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, khususnya pulau Jawa, Wali Songo adalah simbolnya. Mereka juga memiliki andil yang cukup besar untuk mendirikan sejumlah kerajaan Islam di Jawa.
Arti Wali Songo
Dalam bahasa Jawa, Wali Songo berarti wali yang sembilan, menandakan jumlah para wali yang ada sembilan. Namun ada pendapat lainnya yang mengatakan bahwa songo/sanga adalah turunan dari bahasa Arab tsana yang berarti mulia.
Ada juga yang menyebutkan bahwa Wali Songo adalah sebuah majelis dakwah kreasi dari Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim di tahun 1404. Tak cuma berdakwah, ajaran Wali Songo memberikan dampak untuk sejumlah budaya baru di masyarakat Jawa, seperti kesehatan, bercocok tanam, perdagangan, kebudayaan, seni, kemasyarakatan sampai ke pemerintahan.
Nama-nama dan Riwayat Para Wali Songo

Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim
Sunan Gresik atau Sunan Thandes adalah keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah keturunan ke-22 dari Rasulullah SAW. Nasab Maulana Malik Ibrahim tercatat dalam Ensiklopedi Nasab Ahlul Bait yang merupakan kumpulan catatan dari As-Sayyid Bahruddin Ba’alawi Al-Husaini.

Lahir di Samarkand, Asia Tengah, Sunan Gresik mempunyai tiga orang isteri. Sunan Gresik banyak dianggap sebagai wali yang pertama kali menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Selain dakwah, beliau mengajarkan cara baru bercocok tanam untuk mengambil hati masyarakat kebanyakan, yakni mereka yang tersisihkan pada akhir kekuasaan Majapahit.
Krisis ekonomi dan perang saudara saat itu banyak membuat masyarakat Jawa menderita. Sunan Gresik membangun pondokan sebagai tempat menimba ilmu agama di Leran, Gresik untuk memenangkan hati masyarakat. Sebagai pelengkap, ia membangun masjid untuk tempat beribadah. Masjid ini adalah masjid pertama di Pulau Jawa dan masih berdiri hingga sekarang. Nama masjid tersebut adalah Masjid Jami’ Gresik. Sunan Gresik wafat di tahun 1419 dan dimakamkan di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur.
Sunan Ampel atau Raden Rahmat
Riwayat mengatakan bahwa Sunan Ampel adalah anak dari Ibrahim Zainuddin Al-Akbar. Ibunya adalah seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja Champa Terakhir dari Dinasti Ming.
Meski bukan yang pertama menyebarkan Islam di Tanah Air, Sunan Ampel dianggap sesepuh oleh para wali lainnya. Ia memiliki pesantren di Ampel Denta, Surabaya yang menjadi pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa.
Setelah wafat, Sunan Ampel dimakamkan di dekat Masjid Ampel, Surabaya.

Sunan Bonang atau Makhdum Ibrahim
Sunan Bonang adalah putra dari Sunan Ampel. Semasa hidupnya, Sunan Bonang kerap berdakwah melalui kesenian agar bisa menarik masyarakat Jawa untuk memeluk agama Islam. Pernah mendengar lagu Wijil atau Tombo Ati yang dipopulerkan oleh Opick? Kedua lagu tersebut adalah hasil karya Sunan Bonang.
Untuk menambah unsur Islami dalam lagu-lagu yang digubahnya, Sunan Bonang memasukkan rebab dan bonang sebagai pelengkap dari gemelan Jawa. Oleh sebab itulah ia mendapatkan julukan Sunan Bonang. Sunan Bonang diperkirakan wafat pada tahun 1525 dan dimakamkan di daerah Tuban, Jawa Timur.

Sunan Drajat atau Radem Qasim
Selain Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang, Raden Qasim yang juga putra dari Sunan Ampel dikenang oleh masyarakat di seluruh Tanah Air sebagai Sunan Drajat. Dalam misinya untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia, ia menggunakan kegiatan sosial sebagai ujung tombaknya.
Ia mempelopori penyantunan anak-anak yatim dan orang-orang sakit. Selain itu Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat umum. Ia sangat mengedepankan sikap dermawan, kerja keras dan meningkatkan kemakmuran rakyat sebagai pengamalan agama Islam.
Wafat di tahun 1522, Sunan Drajat memiliki banyak peninggalan berarti. Di antaranya adalah Pesantren Sunan Drajat di Desa Drajat, Paciran, Lamongan. Ia juga meninggalkan Gamelan Singomengkok, alat musik yang sering ia mainkan. Kini gamelan tersebut disimpan di Musium Daerah Sunan Drajat, Lamongan.
Share:

January 25, 2020

Keutamaan Membaca Shalawat

Hasil gambar untuk tentang sholawat

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ
Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)[1].
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan anjuran memperbanyak shalawat tersebut[2], karena ini merupakan sebab turunnya rahmat, pengampunan dan pahala yang berlipatganda dari Allah Ta’ala[3].

Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:

  • Banyak bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan tanda cinta seorang muslim kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam[4], karena para ulama mengatakan: “Barangsiapa yang mencintai sesuatu maka dia akan sering menyebutnya[5].
  • Yang dimaksud dengan shalawat di sini adalah shalawat yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits-hadits beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih (yang biasa dibaca oleh kaum muslimin dalam shalat mereka ketika tasyahhud), bukan shalawat-shalawat bid’ah yang diada-adakan oleh orang-orang yang datang belakangan, seperti shalawat nariyah, badriyah, barzanji dan shalawat-shalawat bid’ah lainnya. Karena shalawat adalah ibadah, maka syarat diterimanya harus ikhlas karena Allah Ta’ala semata dan sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam [6]. Juga karena ketika para sahabat radhiyallahu ‘anhum bertanya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “(Wahai Rasulullah), sungguh kami telah mengetahui cara mengucapkan salam kepadamu, maka bagaimana cara kami mengucapkan shalawat kepadamu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Ucapkanlah: Ya Allah, bershalawatlah kepada (Nabi) Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keluarga beliau…dst seperti shalawat dalam tasyahhud[7].
  • Makna shalawat kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah meminta kepada Allah Ta’ala agar Dia memuji dan mengagungkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam di dunia dan akhirat, di dunia dengan memuliakan penyebutan (nama) beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, memenangkan agama dan mengokohkan syariat Islam yang beliau bawa. Dan di akhirat dengan melipatgandakan pahala kebaikan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, memudahkan syafa’at beliau kepada umatnya dan menampakkan keutamaan beliau pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk[8].
  • Makna shalawat dari Allah Ta’ala kepada hamba-Nya adalah limpahan rahmat, pengampunan, pujian, kemualian dan keberkahan dari-Nya[9]. Ada juga yang mengartikannya dengan taufik dari Allah Ta’ala untuk mengeluarkan hamba-Nya dari kegelapan (kesesatan) menuju cahaya (petunjuk-Nya), sebagaimana dalam firman-Nya,{هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا}Dialah yang bershalawat kepadamu (wahai manusia) dan malaikat-Nya (dengan memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman” (QS al-Ahzaab:43).
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Kendari, 5 Rajab 1431 H

[1] HR an-Nasa’i (no. 1297), Ahmad (3/102 dan 261), Ibnu Hibban (no. 904) dan al-Hakim (no. 2018), dishahihkan oleh Ibnu Hibban, al-Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi, juga oleh Ibnu hajar dalam “Fathul Baari” (11/167) dan al-Albani dalam “Shahihul adabil mufrad” (no. 643).
[2] Lihat “Sunan an-Nasa’i” (3/50) dan “Shahiihut targiib wat tarhiib” (2/134).
[3] Lihat kitab “Faidhul Qadiir” (6/169).
[4] Lihat kitab “Mahabbatur Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, bainal ittibaa’ walibtidaa’” (hal. 77).
[5] Lihat kitab “Minhaajus sunnatin nabawiyyah” (5/393) dan “Raudhatul muhibbiin” (hal. 264).
[6] Lihat kitab “Fadha-ilush shalaati wassalaam” (hal. 3-4), tulisan syaikh Muhammad bin Jamil Zainu.
[7] HSR al-Bukhari (no. 5996) dan Muslim (no. 406).
[8] Lihat kitab “Fathul Baari” (11/156).
[9] Lihat kitab “Zaadul masiir” (6/398).

Share:

Uwais Al Qarni, Pemuda Berbakti Kepada Orang Tuanya



Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.
“Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji,” pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan.
Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. “Uwais gila.. Uwais gila…” kata orang-orang. Yah, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.
Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.
Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya.
Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.
Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa. “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” kata Uwais. “Bagaimana dengan dosamu?” tanya ibunya heran. Uwais menjawab, “Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawa aku ke surga.”
Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah SWT pun memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuk? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mengenali Uwais.
Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitar Ka’bah karena Rasullah SAW berpesan “Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolong dia berdua untuk kamu berdua.”
“Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan).” (HR. Bukhari dan Muslim)
CERITA KEHIDUPAN UWAIS AL QORNI
Pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal dinegeri Yaman. Uwais adalah seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim. Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai sanak family sama sekali.
Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari. Upah yang diterimanya cukup buat nafkahnya dengan ibunya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dia dan ibunya. Demikianlah pekerjaan Uwais Al-Qarni setiap hari.
Uwais Al-Qarni terkenal sebagai seorang anak yang taat kepada ibunya dan juga taat beribadah. Uwais Al-Qarni seringkali melakukan puasa. Bila malam tiba, dia selalu berdoa, memohon petunjuk kepada Allah. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu dengan Nabi Muhammad, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah. Berita tentang Perang Uhud yang menyebabkan Nabi Muhammad mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya, telah juga didengar oleh Uwais Al-Qarni. Segera Uwais mengetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw, sekalipun ia belum pernah bertemu dengan beliau. Hari demi hari berlalu, dan kerinduan Uwais untuk menemui Nabi saw semakin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia rindu mendengar suara Nabi saw, kerinduan karena iman.
Tapi bukankah ia mempunyai seorang ibu yang telah tua renta dan buta, lagi pula lumpuh? Bagaimana mungkin ia tega meninggalkannya dalam keadaan yang demikian? Hatinya selalu gelisah. Siang dan malam pikirannya diliputi perasaan rindu memandang wajah nabi Muhammad saw.
Akhirnya, kerinduan kepada Nabi saw yang selama ini dipendamnya tak dapat ditahannya lagi. Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinyadan mohon ijin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibu Uwais Al-Qarni walaupun telah uzur, merasa terharu dengan ketika mendengar permohonan anaknya. Ia memaklumi perasaan Uwais Al-Qarni seraya berkata, “pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.”
Betapa gembiranya hati Uwais Al-Qarni mendengar ucapan ibunya itu. Segera ia berkemas untuk berangkat. Namun, ia tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkannya, serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sembari mencium ibunya, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah.
Uwais Ai-Qarni Pergi ke Madinah
Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Al-Qarni sampai juga dikota madinah. Segera ia mencari rumah nabi Muhammad saw. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al-Qarni menanyakan Nabi saw yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada dirumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah ra, istri Nabi saw. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi saw, tetapi Nabi saw tidak dapat dijumpainya.
Dalam hati Uwais Al-Qarni bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi saw dari medan perang. Tapi kapankah Nabi pulang? Sedangkan masih terngiang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, “engkau harus lekas pulang”.
Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi saw. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais Al-Qarni dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah ra untuk segera pulang kembali ke Yaman, dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi saw. Setelah itu, Uwais Al-Qarni pun segera berangkat mengayunkan langkahnya dengan perasaan amat haru.
Peperangan telah usai dan Nabi saw pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi saw menanyakan kepada Siti Aisyah ra tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni anak yang taat kepada ibunya, adalah penghuni langit. Mendengar perkataan Nabi saw, Siti Aisyah ra dan para sahabat tertegun. Menurut keterangan Siti Aisyah ra, memang benar ada yang mencari Nabi saw dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Nabi Muhammad saw melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit itu, kepada para sahabatnya., “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih ditengah talapak tangannya.”
Sesudah itu Nabi saw memandang kepada Ali ra dan Umar ra seraya berkata, “suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”
Waktu terus berganti, dan Nabi saw kemudian wafat. Kekhalifahan Abu Bakar pun telah digantikan pula oleh Umar bin Khatab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi saw tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi saw itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar ra dan Ali ra selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni, si fakir yang tak punya apa-apa itu, yang kerjanya hanya menggembalakan domba dan unta setiap hari? Mengapa khalifah Umar ra dan sahabat Nabi, Ali ra, selalu menanyakan dia?
Rombongan kalifah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kalifah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kalifah yang baru datang dari Yaman, segera khalifah Umar ra dan Ali ra mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, khalifah Umar ra dan Ali ra segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni.
Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, khalifah Umar ra dan Ali ra memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang shalat. Setelah mengakhiri shalatnya dengan salam, Uwais menjawab salam khalifah Umar ra dan Ali ra sambil mendekati kedua sahabat Nabi saw ini dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar ra dengan segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan oleh Nabi saw. Memang benar! Tampaklah tanda putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni.
Wajah Uwais Al-Qarni tampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi saw bahwa dia itu adalah penghuni langit. Khalifah Umar ra dan Ali ra menanyakan namanya, dan dijawab, “Abdullah.” Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais kemudian berkata, “Nama saya Uwais Al-Qarni”.
Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais Al-Qarni telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra memohon agar Uwais membacakan do’a dan istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, “saya lah yang harus meminta do’a pada kalian.”
Mendengar perkataan Uwais, khalifah berkata, “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari anda.” Seperti yang dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al-Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”
Fenomena Ketika Uwais Al-Qarni Wafat
Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, disana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.
Meninggalnya Uwais Al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak kenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais Al-Qarni adalah seorang fakir yang tidak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, disitu selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.
Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais Al-Qarni? bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamanmu.”
Berita meninggalnya Uwais Al-Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar ke mana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni disebabkan permintaan Uwais Al-Qarni sendiri kepada Khalifah Umar ra dan Ali ra, agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi saw, bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni langit.

Share:

Kumpulan Doa untuk Suami Tercinta Agar Diberi Keberkahan Dunia Akhirat

Hasil gambar untuk gambar saat berdoa

Doa untuk suami merupakan permohonan yang sebaiknya kita panjatkan hanya kepada Allah SWT. Melalui doa, kita bisa menyampaikan keinginan kepada Sang Maha Pencipta dengan harapan, apa yang kita panjatkan akan terkabul. Sebagai seorang istri yang sholehah, tentu kita berhatap agar keluarga diberikan kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan.

Banyak doa yang kerap dipanjatkan istri untuk sang suami yang telah berjuang untuk mencari nafkah demi istri dan anak-anak tercinta. Tahukan kamu, bahwa doa dari istri juga memiliki banyak keutamaan yang mungkin selama ini kita tidak mengetahui. Salah satunya yaitu membukakan pintu rezeki dari Allah. Nah, berikut ini Seruni telah merangkum berbagai doa untuk suami dan anak yang bisa menjadi refensimu.

1. Doa untuk Suami Tercinta

“Yaa Allah, wahai Dzat Yang Maha Pengasih di antara semua pengasih. Jadikanlah aku dan suamiku berada di anatara orang-orang yang senantiasa memohon ampunan. Jadikanlah aku dan suamiku sebagai hamba-mu yang sholeh dan sholehah serta setia satu sama lain. Dan tak lupa hamba memohon, jadikanlah aku dan suamiku di antara Auliya’-Mi yang berada dekat di sisi-Mu, dengan kelembutan-Mu. Aamiin.”
“Yaa Allah, Engkau sebaik-baiknya pemberi petunjuk bagi orang-orang yang tersesat. Maka, kupanjatkan doa untuk suamiku dan diri ini agar Engkau sudi memberi kami dzikir berupa dzikir agar selalu mengingat-Mu secara berkesinambungan, serta dengan taufiq-Mu. Bantulah hamba-Mu yang lemah ini untuk melaksanakan puasanya, dan ibadah malamnya, serta jauhkanlah aku dan suamiku dan kelalaian dan dosa-dosanya. Aamiin.”
“Yaa Allah, wahai harapan orang-orang yang rindu. Sediakanlah untukku sebagian dari rahmat-Mu yang luas. Berikanlah aku petunjuk kepada ajaran-ajaran-Mu yang terang, serta bimbinglah aku dan suami menuju kepada kerelaan-Mu yang penuh dengan kecintaan-Mu.”
“Yaa Allah, berikanlah kepadaku suami yang terbaik di sisi-Mu, suami yang juga menjadi sehabatku dalam urusan agama, baik urusan dunia pun akhirat.”
“Yaa Allah, berikan suamiku balasan yang sebaik-baiknya atas didikannya kepada hamba dan pahala yang sebesar-besarnya atas kasih sayang suami yang telah dilimpahkan pada diri ini.”
“Yaa Allah, jadikanlah ibadah malamku dan suamiku sebagai ibadah orang-orang yang benar-benar melakukan ibadah malam. Dan lindungilah aku dan suamiku daan tidurnya orang-orang lalai. Hapuskanlah dosa kami. Wahai Tuhan sekalian alam. Dan ampunilah aku. Wahai Maha Pengampun para pembuat dosa.”
“Yaa Allah, dekatkanlah aku dan suamiku kepada keridhoan-Mu dan jauhkan kami dari kemurkaan serta balasan-mu. Berilah aku dan suamiku kemampuan untuk membaca ayat-ayat-Mu dengan rahmat-Mu, Wahai Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
“Yaa Allah, sediakanlah untukku sebagian dari rahmat-Mu yang luas, dan berikanlah aku petunjuk kepada ajaran-ajaran-Mu yang terang, dan bimbinglah aku beserta suamiku menuju kepada kerelaan-Mu yang penuh dengan kecintaan-Mu. Wahai harapan orang-orang yang rindu.”
“Yaa Allah, tanamkanlah dalam diriku dan suamiku kecintaan kepada perbuatan baik, dan tanamkanlah dalam diriku dan suamiku kebencian terhadap kemaksiatan dan kefasikan. Jauhkanlah dariku dan suamiku kemurkaan-MU dan api neraka dengan pertolongan-MU. Wahai Penolong orang-orang yang meminta pertolongan.”
“Yaa Allah, hiasilah diriku dan diri suamiku dengan penutup dan kesucian. Tutupilah diri kami dengan pakaian qana’ah dan kerelaan. Tempatkanlah kami di atas jalan keadilan dan sikap tulus. Amankanlah diriku dan suamiku dari setiap yang aku dan suamiku takuti dengan penjagaan-Mu. Wahai penjaga orang-orang yang takut.”
“Yaa Allah, bukakanlah bagiku dan suamiku pintu-pintu surga dan tutupkanlah bagi kamu pintu-pintu neraka itu, dan berikanlah kemampuan padaku dan suamiku untuk senantiasa membaca ayat-ayat Alquran. Wahai penurun ketenangan di dalam orang orang-orang Mu’min.”

2. Doa untuk Suami yang Sedang Bekerja

Sebagai istri yang sholehah diwajibkan untuk taat kepada suami, menyayanginya dengan tulus, melayani dengan baik, dan selalu berpenampilan baik di depannya. Istri pun harus pandai bersyukur atas apa yang telah suami dapatkan dan atas kebaikan suaminya serta istri yang harus segera memehuni keingingan suami.
Istri yang amanah bisa dilihat dari bagaimana cara ia memperlihatkan ketenangan serta keteduhan bagi kekasih hatinya itu. Lantas, bagaimana hendaknya seorang istri mendoakan suaminya yang sedang bekerja, sebab mendoakan bukanlah perkara yang memberatkan, selagi itu hal baik dan diniatkan baik, maka tentu Allah akan mengabulkannya. Berikut doa untuk suami yang sedang bekerja.
“Allaahummarzuqnii rizqan halaalan thayyibaa, wasta’milnii thayyibaa. Allaahummaj’al ausa’a rizqika ‘alayya, ‘inda kibari sinnii wanqithaa’i ‘umrii. Allaahummakfinii bihalaalika ‘an haraamika. Wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaaka. Allaahumma in nii as-aluka rizqan waasi’an naafi’an. Allaahumma innii as-alukan na’iimaan muqiiman, alladzii laa yahuulu, wa laa yazuulu.”
Artinya: “Yaa Allah, berilah rezeki yang halal dan baik dan pakaikanlah padaku segala kebaikan kepadaku. Yaa Tuhanku. Yaa Allah, cukupkanlah bagiku rezeki yang halal dari-mu daripada yang haram. Kayakanlah saya dari yang lain dengan karunia-Mu. Yaa Allah, saya memohonkan pada-Mu rezeki yang luas dan yang berguna. Yaa Allah, saya mohon pada-Mu nikmat yang kekal, yang tidak putus-putus, dan tidak akan hilang.”
“Yaa Allah, lindungilah suamiu yang sedang mencari nafkah untuk keluargaku, lindungilah ketika ia bekerja, dan berikanlah rezeki yang berlimpah yang halal dan berkah, serta mudahkan segala urusannya. Yaa Allah, balaslah segala kebaikan-kebaikan padanya atas usaha yang telah ia lakukan untuk keluarganya. Aamiin.”

2. Doa untuk Suami yang Sedang Bekerja

Sebagai istri yang sholehah diwajibkan untuk taat kepada suami, menyayanginya dengan tulus, melayani dengan baik, dan selalu berpenampilan baik di depannya. Istri pun harus pandai bersyukur atas apa yang telah suami dapatkan dan atas kebaikan suaminya serta istri yang harus segera memehuni keingingan suami.
Istri yang amanah bisa dilihat dari bagaimana cara ia memperlihatkan ketenangan serta keteduhan bagi kekasih hatinya itu. Lantas, bagaimana hendaknya seorang istri mendoakan suaminya yang sedang bekerja, sebab mendoakan bukanlah perkara yang memberatkan, selagi itu hal baik dan diniatkan baik, maka tentu Allah akan mengabulkannya. Berikut doa untuk suami yang sedang bekerja.
“Allaahummarzuqnii rizqan halaalan thayyibaa, wasta’milnii thayyibaa. Allaahummaj’al ausa’a rizqika ‘alayya, ‘inda kibari sinnii wanqithaa’i ‘umrii. Allaahummakfinii bihalaalika ‘an haraamika. Wa aghninii bifadhlika ‘amman siwaaka. Allaahumma in nii as-aluka rizqan waasi’an naafi’an. Allaahumma innii as-alukan na’iimaan muqiiman, alladzii laa yahuulu, wa laa yazuulu.”
Artinya: “Yaa Allah, berilah rezeki yang halal dan baik dan pakaikanlah padaku segala kebaikan kepadaku. Yaa Tuhanku. Yaa Allah, cukupkanlah bagiku rezeki yang halal dari-mu daripada yang haram. Kayakanlah saya dari yang lain dengan karunia-Mu. Yaa Allah, saya memohonkan pada-Mu rezeki yang luas dan yang berguna. Yaa Allah, saya mohon pada-Mu nikmat yang kekal, yang tidak putus-putus, dan tidak akan hilang.”
“Yaa Allah, lindungilah suamiu yang sedang mencari nafkah untuk keluargaku, lindungilah ketika ia bekerja, dan berikanlah rezeki yang berlimpah yang halal dan berkah, serta mudahkan segala urusannya. Yaa Allah, balaslah segala kebaikan-kebaikan padanya atas usaha yang telah ia lakukan untuk keluarganya. Aamiin.”
, ya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usahamu dan memberkahi ikhtiarmu. Semoga Allah melimpahkan kesehatan, kebahagiaan dan kemudahaan. Semoga Allah juga memberimu kesabaran, keikhlasan dan keteguhan hati. Aamiin.”
“Yaa Allah, lindungilah suamiku yang sednag mencari nafkah. Semoga titik peluhnya kau berkahi dan permudahkan segala urusannya. Aamiin.”
“Yaa Allah, mudahkan dan lancarkanlah rezeki suamiku hari ini, jika rezeki itu masih jauh maka dekatkanlah, jika dekat, maka rapatkanlah, jika masih tergantung di langit, turunkanlah, jika tersembunyi dalam perut bumi, keluarkanlah, jika sedikit, banyakanlah, jika caranya susah untuk sampai kepada kami maka mudahkanlah. Sebab, sesungguhnya hanya Engkau yang Maha Memberi Rezeki, Maha Mengethaui dan Maha Penyayang pada hamba-hamba-Nya.”
“Yaa Allah, berkahilah setiap langkah suamiu dalam mencari rezeki, kuatkan dan lapangkanlah dadanya, berikanlah dia kesabaran yang tak terhingga, dan jauhkanlah dia dari hal-hal yang tidak baik.”
“Yaa Allah, Yang Maha Pengasih, jagalah suamiku di dalam mencari rezeki-Mu dan bawalah ia kembali dengan membawa keridhoan-Mu. Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan. Kabulkanlah Ya Allah, aamiin.”
“Hai suamiku. Terima kasih karena kau telah berjuang menjacari nafkah, tak pernah ada kata menyerah dan lelah. Yaa Rabb, aku mohon lindungilah setiap langkahnya dalam mencari rezekimu, hapuskanlah dosa-dosanya dengan setiap tetes keringat yang keluar dari tubuhnya. Berikanlah kesehatan dan kekuatan untuknya, dan sampaikan akan selalu ada doa yang menyertai langkahnya.”
“Suamiku, semoga seluruh langkah, peluh, dan tetesan keringat yang kau keluarkan dalam perjauanganmu mencari nafkah untuk keluarga, senantiasa berkah dan dibalas dengan surga. Aamiin.”
“Yaa Allah, suamiku bukanlah orang yang kuat. Maka, berikanlah dia kekuatan agar dapat bekerja dengan semangat dan lancar.”
“Yaa Allah Tuhanku Yang Maha Kaya dan Maha Terpuji, Tuhan Yang Menakdirkan dan Yang Mengembalikan, Yang Maha kasih dan Maha Kasih Sayang. Berilah aku kekayaan harta yang Engkau halalkan bukan yang Engkau haramkan, berilah aku kelebihan dari yang lain dengan berkah karunia-Mu.”
“Yaa Allah, berkahilah rezeki yang diperoleh suami hambamu agar membawa kebaikan kepada kami sekeluarga di dunia dan di akhirat.”
“Yaa Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang diterima.”

3. Doa untuk Suami yang Sedang Sakit

Sebagai seorang istri, sudah sepatutunya untuk selalu mendoakan seorang suami yang sedang dalam keadaan sakit, karena setiap manusia tentu pernah dan akan mengalami hal yang sama. Dan berikut ini adalah doa agar suami diberi kesembuhan.
“Yaa Allah, hamba memohon kepada-Mu, angkatlah semua penyakit yang ada di dalam tubuh suamiku. Sembuhkanlah ia seperti sediakala dan tolong lindungilah dia dari segala macam mara bahaya yang terlihat pun tidak terlihat. Aamiin.”
“Yaa Allah, ampunilah segala dosa-dosa suamiku. Angkatlah penyakit yang dideritanya. Hamba tak kuasa meliahat kekasih hati terbaring lemah. Maka, aku hanya memohon kepada-Mu, sehatkanlah ia seperti sediakala agar bisa kembali berkumpul bersama. Aamiin.”
“Yaa Allah Tuhan dari semua manusia, hilangkanlah semua penyakit yang ada di dalam tubuh suamiku, sembuhkanlah ia. Sebab, hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali dari-Mu. Sembuh yang tidak dihinggapi oleh penyakit (lagi).”

4. Doa untuk Suami dan Anak Tercinta

“Yaa Allah ya Tuhanku, Engkaulah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Engkaulah Yang Maha Pengampun dan Engkau Yang Maha Penerima Taubat. Yaa Allah, ampunilah segala kesalahan dan dosa-dosa hamba-Mu ini, baik kepada orang tua, suami, anak, saudara, teman, dan kepada semua makhluk ciptaan-Mu. Yaa Allah berikanlah keberkahan, kesehatan, keselamatan, kelapangan, dan kebahagiaan pada keluargaku. Yaa Allah, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi Karunia, Engkaulah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Aamiin.”
“Yaa Allah, lancarkanlah segala usaha yang dilakukan suamiku. Lancarkan pula anak-anakku dalam mencari ilmu dan berilah kesehatan dan kebahagiaan untuk orangtuaku. Aamiin.”
“Ya Allah lindungilah suami hamba, ampunilah segala dosa dan kekhilafan yang telah dia perbuat. Berikanlah suami hamba keberkahan dan kemudahan dalam menjalankan pekerjaannya.
“Yaa Allah, selalu anugerahi dia dengan kesabaran dan jadikan lah dia pemipin yang bijaksana dalam memipin keluarga kami ya Allah. Yaa Allah Engkaulah Yang Maha Melindungi, Maha Menjaga, Maha Penyayang. Lindungilah keuarga hamba, anak-anak hamba. Yaa Allah, berikanlah anak-anak hamba kesehatan dan kedamaian dalam keluarga ini. Jauhkanlah mereka dari segala penyakit dan musibah serta marabahaya. Yaa Allah, jadikanlah anak-anak kami anak yang shalih dan shalihah. Hanya kepada Engkau hamba meminta pertolongan Yaa Allah.”

5. Doa untuk Suami Pemarah

Dalam berumahtangga memang selalu ditemukan banyak persoalan hidup yang kadang membuat suasana perasaan menjadi tidak baik. Jika suasana hati tidak baik, secara otomatis akan berdampak pada suasana di rumah.
Hal ini biasa terjadi pada suami. Banyaknya persoalan hidup baik di dalam maupun di luar rumah, terkadang berdampak buruk bagi keluarganya karena dijadikan pelampiasan.
Menghadapi situasi semacam ini seorang istri tak perlu risau. Dalam Islam telah diajarkan doa dan dzikir melembutkan hati suami.
• Ya Jabbar
• Ya Azis
• Ya Mutakabbir
Doa dan dzikir tersebut sebaiknya dibaca dengan niat yang tulus dan penuh memohon kepada Allah SWT. Setelah doa pelembut suami ini dibaca berkali-kali, kemudian hembuskanlah pada suami saat ia sedang tidur pulas dengan cara menghembuskan dzikir ke dalam telapak tangan. Kemduian letakkan kedua telapak tangan di atas dada suami sambil memohon kepada Allah SWT supaya Ia melembutkan hati suaminya seperti Ia melembutkan batang besi.

6. Doa untuk Suami yang Telah Meninggal Dunia

Mendoakan suami tidak hanya dilakukan ketika ia masih hidup saja, namun saat ia telah menghadap Sang Khalik, hanya itu yang bisa kita panjatkan kepada Allah SWT. Memohon pengampunan dosa dan melapangkan kuburnya. Bagaimana doanya?
“Yaa Allah, ampunilah dosanya. Lapangkanlah dan terangilah tempat tinggalnya. Terimalah segala amal ibadahnya. Tempatkan dia ke dalam surga-Mu. Aamiin.”
“Yaa Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah ia, lindungilah ia dan maafkanlah ia, muliakanlah tempat kembalinya, lapangkan kuburnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan air yang sejuk. Bersihkanlah ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau telah membersihkan pakaian putih dari kotoran, dan gantilah rumahnya di dunia dengan rumah yang lebih baik di akhirat serta gantilah keluarganya di dunia dengan keluarga yang lebih baik, dan pasangan di dunia dengan yang lebih baik. Masukkanlah ia ke dalam surga-Mu dan lindungilah ia dari siksa kubur atau siksa api neraka.”
Share:

IKLAN

IKLAN

Definition List

Unordered List

Support